DRADIO.ID – Lebih dari sekadar kebiasaan bangun sebelum matahari terbit, gaya hidup seorang morning person atau individu yang aktif dan produktif di pagi hari, kini semakin menarik perhatian. Bukan hanya soal produktivitas, berbagai riset terkini di bidang kesehatan dan psikologi mengungkap sederet manfaat signifikan yang menyertai kebiasaan ini.
Sejumlah penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara menjadi seorang morning person dengan peningkatan kesehatan mental. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychiatry Research (2021) menemukan bahwa individu yang secara konsisten bangun lebih awal cenderung memiliki risiko lebih rendah mengalami depresi dan gangguan kecemasan dibandingkan dengan mereka yang lebih aktif di malam hari (evening person). Hal ini diduga berkaitan dengan paparan cahaya matahari pagi yang membantu mengatur ritme sirkadian tubuh, yang berperan penting dalam modulasi suasana hati dan kualitas tidur.
“Cahaya matahari pagi membantu menekan produksi melatonin, hormon yang membuat kita merasa mengantuk, dan meningkatkan produksi serotonin, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan bahagia dan kesejahteraan,” jelas Dr. Amelia Putri, seorang psikolog klinis di Jambi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (16/5/2025).
Selain kesehatan mental, riset juga mengindikasikan dampak positif gaya hidup morning person terhadap kesehatan fisik. Sebuah studi dalam jurnal Chronobiology International (2022) menyoroti bahwa individu yang bangun pagi cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat dan teratur, serta lebih aktif secara fisik di sepanjang hari. Mereka juga dilaporkan memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan obesitas.
“Waktu pagi seringkali dimanfaatkan untuk berolahraga sebelum rutinitas harian yang padat dimulai. Selain itu, sarapan yang biasanya dilakukan oleh morning person memiliki peran penting dalam menjaga metabolisme tubuh dan memberikan energi untuk beraktivitas,” ungkap Dr. Budi Santoso, seorang ahli gizi dari sebuah rumah sakit di Jambi.
Lebih lanjut, dari sudut pandang psikologis, bangun pagi memberikan kesempatan untuk memulai hari dengan lebih tenang dan terorganisir. Waktu di pagi hari seringkali lebih sepi dan minim gangguan, memungkinkan individu untuk fokus pada diri sendiri, merencanakan hari, atau melakukan aktivitas yang meningkatkan kualitas diri seperti meditasi atau membaca. Hal ini berkontribusi pada tingkat stres yang lebih rendah dan rasa kontrol yang lebih besar terhadap kehidupan.
Lima Cara Menjadi Seorang Morning Person
Baca Juga
Bagi Anda yang tertarik untuk mengadopsi gaya hidup morning person, berikut adalah beberapa tips yang dapat dicoba, berdasarkan riset dan saran dari para ahli:
- Konsisten dengan Jadwal Tidur: Usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Konsistensi ini membantu mengatur1 ritme sirkadian tubuh dan membuat Anda lebih mudah bangun pagi.
- Ciptakan Rutinitas Pagi yang Menyenangkan: Bangun pagi akan terasa lebih menyenangkan jika ada sesuatu yang Anda nantikan. Misalnya, secangkir kopi hangat, waktu untuk membaca buku favorit, atau menikmati udara segar di luar rumah.
- Paparan Cahaya Matahari Pagi: Cahaya matahari pagi membantu menekan produksi melatonin dan meningkatkan produksi serotonin, sehingga membuat Anda merasa lebih segar dan berenergi. Usahakan untuk mendapatkan paparan cahaya matahari pagi segera setelah bangun.
- Hindari Kafein dan Gadget Sebelum Tidur: Kafein dapat mengganggu kualitas tidur, sementara cahaya biru dari gadget dapat menekan produksi melatonin. Hindari konsumsi kafein dan penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
- Olahraga Teratur: Olahraga, terutama di sore hari, dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan bangun lebih segar di pagi hari. Olahraga juga membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Tentu saja, menjadi seorang morning person bukanlah sesuatu yang instan dan mungkin tidak cocok untuk semua orang. Preferensi waktu tidur dan bangun sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Namun, bagi mereka yang tertarik untuk mencoba, para ahli menyarankan untuk melakukannya secara bertahap.
“Mulai dengan memajukan waktu tidur dan bangun 15-30 menit setiap beberapa hari. Ciptakan rutinitas pagi yang menyenangkan dan hindari paparan layar gadget setidaknya satu jam sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur,” saran Dr. Amelia Putri.
Gaya hidup morning person bukan lagi sekadar tren, melainkan sebuah pilihan yang didukung oleh bukti ilmiah terkait manfaatnya bagi kesehatan fisik dan mental. Meskipun membutuhkan penyesuaian, membiasakan diri bangun lebih awal dapat menjadi investasi berharga untuk kualitas hidup yang lebih baik. ( DEM)