Mengenal Lebih Dekat Sampah Residu Dan Banyak Dampak Negatifnya

DRADIO.ID – 16 Mei 2025 Setiap kali kita membuang popok bekas, pembalut, atau sedotan plastik, mungkin kita merasa sudah melakukan yang benar, memasukkannya ke tempat sampah dan membiarkannya dibawa oleh petugas kebersihan.

Tapi, pernahkah kita bertanya, ke mana sebenarnya sampah-sampah itu pergi? Apakah semuanya bisa didaur ulang? Di sinilah kita mengenal istilah sampah residu.

Sampah Residu adalah jenis limbah yang tidak bisa didaur ulang atau terurai, seperti popok, plastik multilayer, dan styrofoam, yang jika tidak dikelola dengan benar dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Berikut Contoh Sampah Residu :
1. Produk kebersihan pribadi: popok sekali pakai, pembalut bekas.
2. Kemasan fleksibel: plastik multilayer seperti sachet kopi, bumbu instan, dan bungkus makanan ringan.
3. Limbah rumah tangga lainnya: sedotan, styrofoam, tisu bekas, kain perca, gypsum, karet, dan puntung rokok.
4. Kaca dan bahan sintetis lainnya yang sulit dihancurkan atau diproses kembali.

Sampah residu ini biasanya dibuang ke dalam bak sampah berwarna abu-abu, menandakan bahwa jenis sampah ini tidak bisa lagi digunakan ulang atau diolah lebih lanjut.

Karena tidak bisa diolah kembali, sampah residu selalu berakhir di tempat pembuangan akhir atau dibakar. Ini membawa dampak jangka panjang bagi lingkungan. Sampah residu ini juga sulit terurai dan bisa mencemari tanah, air, dan udara selama ratusan tahun.

Beberapa masalah lingkungan akibat sampah residu antara lain:
1. Pencemaran tanah dan air: bahan kimia dari plastik atau limbah kebersihan pribadi dapat meresap ke dalam tanah dan masuk ke sumber air.
2. Polusi udara: pembakaran sampah residu menghasilkan emisi beracun.
3. Kerusakan ekosistem: sampah yang terbawa air bisa mencemari pantai dan laut, merusak habitat biota, serta mengganggu sektor pariwisata.
4. Overload TPA: karena tidak bisa diurai, sampah residu terus menumpuk dan melebihi kapasitas tempat pembuangan akhir.

Lebih buruk lagi, sampah residu sering tercampur dengan sampah organik dan anorganik karena minimnya pemahaman masyarakat. Akibatnya, proses pengolahan menjadi tidak optimal dan semakin memperparah kondisi lingkungan

Langkah Yang bisa kita ambil dalam mencegah Kerusakan lingkungan dari sampah Residu adalah :
1. Memilah sampah dengan benar di rumah: pisahkan sampah organik, anorganik, dan residu.
2. Kurangi penggunaan produk sekali pakai, seperti tisu, sedotan, dan pembungkus plastik.
3. Gunakan barang yang bisa digunakan ulang, misalnya botol minum stainless, pembalut kain, dan tas belanja kain.
4. Dukung inovasi dan teknologi daur ulang, seperti proyek daur ulang plastik multilayer yang sedang dikembangkan oleh berbagai mitra lingkungan.

Selain itu, regulasi pemerintah yang ketat dan dukungan dari pelaku usaha juga penting untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Jadi, mari ubah kebiasaan kecil kita. Karena menjaga bumi dari bahaya sampah residu bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aktivis lingkungan, tapi tanggung jawab kita semua.(ADR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *