DRADIO.ID – 01 Mei 2025 Hari Ini dunia sedang memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day. Sebuah momentum bersejarah yang menjadi simbol perjuangan panjang para pekerja dalam memperjuangkan hak dan keadilan di tempat kerja.
Di berbagai negara, termasuk kita di Indonesia, Hari Buruh tidak sekadar seremonial, melainkan juga refleksi atas kondisi buruh saat ini dan harapan ke depan.
Peringatan Hari Buruh bermula dari aksi besar-besaran kaum buruh di Amerika Serikat pada tahun 1 Mei 1886. Pada saat itu, ada tiga organisasi pekerja yang mengorganisir protes: Knights of Labor, Federation of Organized Trades and Labor Unions, dan International Workingmen’s Association yang juga dikenal sebagai First International.
Dalam beberapa hari, demonstrasi dan mogok kerja menyebar ke seluruh Amerika Serikat, termasuk kota-kota besar seperti Chicago, New York, dan Boston.
Pada saat itu Ribuan buruh turun ke jalan menuntut pengurangan jam kerja dari 12-16 jam per hari menjadi 8 jam. Aksi damai ini terjadi di Chicago, namun berujung ricuh saat polisi membubarkan massa dengan kekerasan, menyebabkan korban jiwa.
Empat orang demonstran dan tujuh polisi tewas dalam bentrokan tersebut. Pasca insiden ini, banyak pekerja dan aktivis hak-hak pekerja yang ditangkap dan dipenjara. Kemudian sejarah Hari buruh berlanjut pada tahun 1889.
Sebuah konferensi internasional di Paris diadakan untuk memperingati perjuangan para pekerja dan untuk memperjuangkan hak-hak pekerja.
Baca Juga
Peristiwa itu dikenang sebagai Tragedi Haymarket dan memicu gelombang solidaritas internasional. Pada tahun 1889, Kongres Buruh Internasional di Paris menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Ini dilakukan untuk menghormati perjuangan mereka dan memperkuat gerakan buruh di seluruh dunia.
Di Indonesia, Hari Buruh sudah diperingati sejak zaman Hindia Belanda.Namun, sempat dilarang selama rezim Orde Baru karena dianggap berbau komunisme. Baru pada tahun 2013, pemerintah menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional.
Sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi besar kaum pekerja dalam pembangunan bangsa.
Hari Buruh bukan hanya untuk mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga menjadi saat yang tepat untuk mengevaluasi kondisi pekerja masa kini.
Isu upah layak, jaminan sosial, perlindungan kerja, hingga tantangan buruh di era digital dan otomatisasi, menjadi perhatian serius.
Peringatan ini juga menjadi ajakan bagi pemerintah, pengusaha, dan seluruh elemen bangsa untuk memperkuat dialog sosial, menjamin hak-hak pekerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang adil dan manusiawi.