BEM SI Gelar Puncak Aksi Demonstrasi ‘Indonesia Gelap’ di Jakarta

Tagar Indoesia Gelap yang di Gaungkan Mahasiswa

DRADIO.ID – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi demonstrasi bertajuk ‘Indonesia Gelap’. Puncak aksi ini akan berlangsung di Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025. Demo ini menjadi respons atas tuntutan mahasiswa yang sebelumnya belum mendapat tanggapan dari pemerintah.

Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, menegaskan bahwa aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi sebelumnya. “BEM SI sesuai surat instruksi yang telah kami keluarkan akan ada aksi terpusat di Jakarta pada hari Kamis untuk menanggapi aksi-aksi sebelumnya, poin-poin tuntutan kita yang tidak direspon oleh pihak pemerintah,” ujarnya saat dihubungi pada Selasa (18/2/2025).

Menurut Herianto, massa aksi dari berbagai daerah akan turut hadir dalam demonstrasi ini. Namun, jumlah peserta masih dalam tahap finalisasi karena akan ada pertemuan teknis lapangan (teklap) pada Rabu (19/2) untuk membahas persiapan secara lebih mendetail.

Latar Belakang Aksi ‘Indonesia Gelap’

Aksi ini didasari oleh ketidakpuasan mahasiswa terhadap respons pemerintah terhadap tuntutan yang mereka ajukan dalam aksi sebelumnya pada Senin (17/2) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pada aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan 13 tuntutan yang dinilai krusial untuk diperjuangkan demi kepentingan rakyat.

“Itu akan menjadi puncak kemarahan mahasiswa ketika belum ada tanggapan terkait poin-poin tuntutan kita kemarin,” lanjut Herianto.

Tuntutan Mahasiswa

Dalam aksi yang digelar sebelumnya, Bagas Wisnu, selaku Koordinator Humas UPNVJ Bergerak sekaligus Jenderal Lapangan Aksi, membacakan 13 poin tuntutan mahasiswa. Adapun tuntutan tersebut meliputi:

  1. Mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis serta membatalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
  2. Mencabut proyek strategis nasional yang bermasalah dan mendorong reforma agraria sejati.
  3. Menolak revisi Undang-Undang Minerba yang dinilai membungkam kebebasan akademik.
  4. Menghapuskan multifungsi ABRI guna mencegah represi dan memperkuat demokrasi.
  5. Mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat untuk perlindungan hukum masyarakat adat.
  6. Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dianggap mengancam sektor pendidikan dan kesehatan.
  7. Mengevaluasi program makan bergizi gratis agar lebih tepat sasaran dan transparan.
  8. Merealisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen demi kesejahteraan akademisi.
  9. Mendesak Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Perampasan Aset guna memberantas korupsi.
  10. Menolak revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan yang dinilai melemahkan kontrol sipil terhadap aparat.
  11. Melakukan efisiensi dan perombakan Kabinet Merah Putih guna menghilangkan pemborosan dan ketidakefektifan pemerintahan.
  12. Menolak revisi Peraturan DPR tentang tata tertib yang berpotensi menimbulkan kesewenang-wenangan.
  13. Melakukan reformasi menyeluruh terhadap Kepolisian Republik Indonesia guna meningkatkan profesionalisme dan menghilangkan budaya represif.

Tekanan terhadap Pemerintah

Dalam orasinya, Bagas Wisnu menyampaikan bahwa jika pemerintah tidak merespons tuntutan ini, aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di Indonesia.

“Kami menyerukan kepada Presiden Prabowo dan jajarannya untuk segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi berbagai persoalan yang kami angkat dalam aksi ini. Jika tidak, maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia,” tegasnya di hadapan ribuan mahasiswa.

Demonstrasi ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi mahasiswa dan masyarakat luas untuk terus mengawal kebijakan pemerintah agar lebih berpihak kepada rakyat. Dengan berbagai isu yang diangkat, aksi ‘Indonesia Gelap’ mencerminkan keresahan masyarakat atas kebijakan yang dinilai tidak adil dan berpotensi merugikan kepentingan publik.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *