DRADIO.ID – Candi Muaro Jambi, terletak di tepi Sungai Batanghari, Provinsi Jambi, merupakan salah satu kompleks percandian terbesar di Asia Tenggara. Dengan luas lebih dari 12 kilometer persegi, kompleks ini mencakup ratusan struktur arkeologis yang tersebar di sepanjang kawasan tersebut. Keberadaan situs ini mencerminkan kejayaan peradaban Melayu kuno yang memiliki hubungan erat dengan agama Buddha pada masa lampau.
Sejarah Awal dan Fungsinya
Kompleks Candi Muaro Jambi diperkirakan mulai dibangun pada abad ke-7 hingga ke-12 Masehi, yaitu pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Situs ini diyakini berfungsi sebagai pusat pendidikan dan spiritual Buddha Mahayana. Beberapa bukti sejarah menunjukkan bahwa kawasan ini juga menjadi tempat pelatihan bagi para biksu dan sarjana agama Buddha dari berbagai belahan dunia. Temuan berupa prasasti dan artefak mendukung teori bahwa Candi Muaro Jambi memainkan peran signifikan sebagai pusat studi keagamaan di Asia Tenggara.
Nama Candi Muaro Jambi pertama kali dikenal luas setelah seorang peneliti Belanda, Cornet De Groot, menemukannya pada tahun 1820. Namun, kawasan ini sempat terlupakan hingga kembali menarik perhatian para arkeolog Indonesia dan mancanegara pada pertengahan abad ke-20. Kajian lebih mendalam terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak misteri di balik situs bersejarah ini.
Temuan Arkeologis yang Berharga
Ekskavasi yang dilakukan di Candi Muaro Jambi telah mengungkap sejumlah temuan arkeologis yang berharga. Di antaranya adalah arca Buddha dengan gaya seni Gupta dari India, prasasti bertuliskan aksara Pallawa yang menyebutkan nama-nama raja, serta berbagai benda ritual seperti manik-manik batu dan gerabah. Penemuan ini tidak hanya menunjukkan hubungan keagamaan tetapi juga mencerminkan aktivitas perdagangan dan budaya yang berkembang pesat.
Selain itu, ditemukan pula jaringan kanal dan kolam yang membuktikan bahwa masyarakat di kawasan ini memiliki sistem pengelolaan air yang canggih. Kanal-kanal tersebut diyakini digunakan untuk transportasi sekaligus irigasi, mencerminkan kemajuan teknologi yang dimiliki pada masa itu. Hubungan perdagangan dengan wilayah seperti India, Tiongkok, dan Arab juga terlihat dari berbagai artefak impor yang ditemukan.

Baca Juga
Keunikan Arsitektur dan Lingkungan
Keunikan Candi Muaro Jambi tidak hanya terletak pada struktur bangunannya, tetapi juga pada tata letak dan interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Kompleks ini memiliki pola ruang yang teratur, dengan candi-candi utama yang menghadap ke arah Sungai Batanghari. Material yang digunakan dalam pembangunannya adalah batu bata merah, yang dibuat menggunakan teknik tradisional. Hal ini menunjukkan tingginya keterampilan para pembangun pada masa itu.
Di sekitar kawasan candi, ditemukan pula hutan yang disebut sebagai “hutan larangan” oleh masyarakat setempat. Hutan ini dianggap memiliki nilai spiritual dan ekologis yang penting. Keberadaan hutan ini juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kompleks percandian.
Upaya Pemugaran dalam 10 Tahun Terakhir
Dalam satu dekade terakhir, Candi Muaro Jambi telah...