DRADIO.ID – Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH, mendorong peningkatan kinerja ekspor pertanian Provinsi Jambi untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dorongan ini disampaikan saat pelepasan ekspor komoditas unggulan pertanian Jambi, yaitu pinang biji, karet lempengan, dan kayu meranti, dengan total nilai ekspor mencapai Rp 7,2 miliar di CV. Indokara, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
Gubernur Al Haris menekankan bahwa ekspor ini menandakan perbaikan ekonomi Jambi, yang ditandai dengan harga komoditas yang mulai membaik. Ia juga menyoroti perlunya perbaikan tata niaga dan tata kelola perdagangan hasil pertanian untuk memaksimalkan dampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan Jambi. Gubernur menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Jambi selama beberapa dekade terakhir cenderung stagnan di angka 4 koma sekian persen akibat beberapa faktor, termasuk penurunan produksi komoditas perkebunan seperti kelapa sawit dan karet, meskipun luas lahan terus bertambah.
Gubernur juga menyoroti permasalahan pencatatan ekspor komoditas Jambi yang seringkali tercatat di daerah lain, seperti pinang yang tercatat di Lampung dan CPO yang tercatat di Dumai. Ia menekankan pentingnya kerjasama dengan Kepala Balai Karantina Jambi agar produk pertanian Jambi tercatat dengan benar sebagai produk Jambi, sehingga kontribusi Jambi terhadap ekspor nasional dapat diakui dengan tepat.
Pemerintah Provinsi Jambi berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas dan produk Jambi. Upaya-upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas komoditas unggulan agar kompetitif di pasar lokal, nasional, dan internasional. Pengembangan komoditas dilakukan dari pra penanaman, penanaman, produksi, hingga pemasaran untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan Provinsi Jambi secara keseluruhan.
Baca Juga
Kepala Badan Karantina Indonesia, Dr. Ir. Sahat Manaor Panggabean, menyatakan bahwa ekspor komoditas pertanian Jambi akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Pelepasan ekspor ditandai dengan pemecahan kendi oleh Gubernur Al Haris bersama Kepala Badan Karantina Indonesia dan pemasangan segel kontainer dari Badan Karantina Indonesia sebagai tanda telah mendapatkan sertifikat karantina.