Stok Obat Kosong, Waka DPRD Soroti Hutang RSUD Raden Matahher dan Minta Gubenur Segera Evaluasi

Wakil Ketua (Waka) l DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata
Wakil Ketua (Waka) l DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata

DRADIO.ID – Wakil Ketua (Waka) DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata meminta agar Gubernur Jambi Al Haris untuk memeriksa seluruh jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi.

Hal ini merupakan buntut dari kekosongan stok obat Fentanyl yang digunakan untuk pasien operasi di RSUD Raden Mattaher pada beberapa hari yang lalu, Selasa (3/12/2024).

“Saya sebagai pimpinan DPRD Provinsi Jambi sangat terkejut mendengar hal ini, kenapa bisa terjadi seperti ini. Saya minta kepada pak Gubernur mengevaluasi seluruh jajaran, Direktur sampai ke bawahnya,” kata Ivan Wirata.

Selain itu, Ivan juga menegaskan kepada pimpinan RSUD Raden Mattaher Jambi untuk segera menyelesaikan hutang piutang yang ada di perusahaan obat-obatan.

“Jadi seluruh stakeholder rumah sakit harus mengevaluasi dan menyelesaikan seluruh hutang piutang, kita harus optimis untuk menyelesaikan ini,” tegasnya.

Kekosongan obat fentanyl ini dikarenakan pihak rumah sakit belum membayarkan hutang piutang kepada perusahaan kimia farma. Hal ini menjadi sebab distributor untuk menghentikan sementara waktu pendistribusian obat ke RSUD Raden Mattaher Jambi.

“Harganya itu tidak mahal, namun distributornya tidak kooperatif, harusnya perusahaan seperti itu obatnya jangan di monopoli, jadi kita bisa beli di rumah sakit dan apotek. Semua rumah sakit kan ada hutang, harusnya perusahaan tidak seperti itu, terutama obat-obatan yang berkaitan dengan pasien,” ujar Anton.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *