Antisipasi Adanya Tawuran Kembali di Kota Jambi, Faried Minta Unsur Forkopimda Lakukan Sosialisasi

Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly
Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly

DRADIO.ID – Kemas Faried Alfarelly, Ketua DPRD Kota Jambi meminta unsur forkopimda Kota Jambi untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi adanya pemuda yang mengikuti aksi tawuran.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kemas Faried saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Sabtu (23/11/2024). Dalam percakapan tersebut, ia juga meminta kepada seluruh Camat dan Lurah untuk ikut berkontribusi dalam mengantisipasi hal tersebut.

“Kami berharap dinas pendidikan Kota Jambi dan pihak Kecamatan beserta Kelurahan untuk melakukan pencerahan ke RT-RT untuk melakukan komunikasi kepada orang-orang tua pemuda setempat, untuk sama-sama memberikan edukasi terkait dengan maraknya genk motor ini,” kata Kemas Faried.

“Ini bertujuan untuk mencegah adanya kembali korban dalam aksi tawuran di Kota Jambi,” lanjutnya.

Ketua DPRD Kota Jambi itu dalam waktu dekat akan melakukan diskusi bersama Pj dan unsur forkopimda Kota Jambi untuk mengantisipasi hal serupa terjadi kembali.

“Nanti melalui ibu Pj Walikota dan pak Sekda, kita akan berdiskusi untuk menyikapi hal ini minimal ada epek jera kedepannya. Mudah-mudahan hal serupa tidak akan terjadi kembali,” sebut Kemas Faried.

Diketahui, pada beberapa waktu lalu antar kelompok genk motor melakukan aksi tawuran di kawasan Kota Jambi. Dalam keributan tersebut, tampak dua orang korban meninggal dunia.

Dua korban yang meninggal dunia itu adalah Dedek Saputra (16) warga kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, dan Reski (14) warga Kelurahan Sungai Putri, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi.

Korban ini diduga berstatus pelajar. Mengetahui hal tersebut, Ketua DPRD Kota Jambi meminta kepada dinas pendidikan kota Jambi untuk turun langsung ke sekolah SMP/MTS/Sederajat untuk melakukan sosialisasi agar pelajar dari sekolahan

Sebenarnya kan ada larangan bahwa anak SD dan SMP tidak diperbolehkan lagi untuk membawa sepeda motor, kita akan cek apakah kebijakan itu masih berjalan atau tidak melalui diknas. Rata-rata kan mereka belum cukup umur untuk mengendarai sepeda motor, jadi kendaraan itulah yang menjadi sara oknum-oknum tersebut. Kami minta kepada dinas terkait untuk melakukan razia internal di masing-masing sekolah, agar dapat mencegah aksi seperti ini terulang lagi.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *