DRADIO.ID – Pejabat Semnetara (Pjs) Gubernur Jambi, Sudirman menghadiri kegiatan Seminar Internasional Green Development International Conference (DGIC) ke -5. Kegiatan seminar Internasional ini digelar oleh Universitas Jambi (Unja), berlangsung di Swiss-Belhotel Jambi pada, Rabu (9/10/24).
Pjs Sudirman yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membangaun kesejahteraan rakyat dengan mengutamakan pembangunan lingkungan yang hijau.
Ia menyampaikan untuk mendapatkan kesejahteraan dengan lingkungan yang hijau, tentu sangat penting memiliki ide dan wawasan yang luas.
“Kami mewakili pemerintah untuk hadir pada acara Seminar Internasional DGIC ke-5. Ini bagian penting dalam upaya bersama termasuk pemerintah juga perguruaan tinggi dalam rangka pembangunan berkelanjutan termasuk pembangunan yang berorientasi pada lingkungan hijau,” Kata Sudirman saat di sambangi selepas kegiatan tersebut.
“Ini kan rutin sudah 5 kali dilakukan, oleh Universitas Jambi. Alhamdulillah kami selalu hadir karena ini jadi bagian penting, jadi tidak bisa kita membangun kesejahteraan tanpa dibarengi pembangunan lingkungan,” bebernya.
Baca Juga
Oleh karena itu, kata Sudirman, kita harapkan dalam seminar ini juga dapat memberikan aspirasi, idea, gagasan dari seluruh peserta, dalam rangka berkelanjutan pembangunan yang tentunya berwawasan lingkungan dan juga pembangunan yang hijau.
“Dalam rangka untuk terus mewarisi kepada generasi berikutnya. Jangan sampai pembangunan kita habiskan tapi akan mencederai anak cucu kita,” bebernya.
Sementara, Wakil Rektor 1 (Satu) Unja Bidang Akademik, Prof Hafrida yang ikut menghadiri kegiatan ini mengungkapkan bahwa Unja memiliki kaitan yang erat dengan pemerintah dalam membangun dan menjaga suatu negara maupun daerah.
Untuk mendapatkan ide dan gagasan menjawab tantangan zaman yang serba digital, tentu membangaun dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti transportasi digital.
“Tentunya terus mengembangkan transportasi digital dalam rangka menumbuhkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia bukan sebatas itikad lokal dan Provinsi saja,” bebernya. (Nes)