DRADIO.ID – Jambi 27 Juli 2024. Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, memberikan informasi terkait kondisi ketenagakerjaan di Indonesia saat ini. Pada tahun 2024, ketenagakerjaan di Indonesia menunjukkan perbaikan yang signifikan. Hal ini terlihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang bisa dijadikan patokan dalam menilai kondisi ketenagakerjaan.
Saat ini, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia berada pada angka sekitar 4,82% per Februari 2024. Angka ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2023, di mana TPT mencapai 5,45%. Penurunan sebesar 0,63% ini menunjukkan adanya perbaikan yang terus berlanjut dalam sektor ketenagakerjaan Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, di sela-sela kegiatan G20 yang diselenggarakan di Fortaleza, Brazil, pada Jumat (26/7/2024) waktu setempat. “Tentunya angka tersebut terus kita turunkan dengan berbagai upaya yang terukur dan terarah,” tegas Ida Fauziyah.
Menurut Ida, meskipun terdapat perbaikan, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan yang menyebabkan TPT relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu faktor utama adalah jumlah penduduk yang mencapai 281,6 juta jiwa, menjadikan Indonesia negara dengan populasi terbesar di ASEAN. Selain itu, setiap tahun ada tambahan angkatan kerja baru sekitar 3 hingga 3,5 juta orang. Jumlah angkatan kerja yang terus bertambah ini menjadi tantangan dalam menurunkan angka pengangguran.
Ida Fauziyah juga menekankan pentingnya mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi COVID-19. Pandemi telah menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, termasuk pariwisata, jasa, dan manufaktur. Sektor-sektor ini mengalami pukulan berat dan memerlukan waktu untuk pulih sepenuhnya.
Baca Juga
Menteri Ketenagakerjaan menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin mengalami situasi seperti Filipina, di mana angka pengangguran relatif rendah namun tingkat kemiskinan justru lebih tinggi. “Kita tidak ingin seperti Filipina di mana angka pengangguran relatif rendah namun tingkat kemiskinan justru lebih tinggi,” ungkapnya.
Untuk itu, berbagai langkah strategis dan program kebijakan terus diupayakan oleh pemerintah guna menekan TPT dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak. Ida Fauziyah menyebutkan bahwa pemerintah berfokus pada peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan dan pendidikan vokasi, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Pemerintah juga berusaha meningkatkan kolaborasi dengan sektor swasta dan organisasi internasional untuk memperluas peluang kerja bagi masyarakat. Program-program seperti magang, bursa kerja, dan pelatihan keterampilan khusus terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa angkatan kerja Indonesia memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Dengan upaya-upaya yang terus dilakukan, Ida Fauziyah optimis bahwa Indonesia akan mampu menurunkan TPT lebih jauh lagi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas. Hal ini diharapkan tidak hanya menurunkan angka pengangguran tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, sehingga Indonesia dapat pulih dan bangkit lebih kuat dari dampak pandemi COVID-19. (Rul)