Taman Makam Rajo-Rajo Jambi: Kisah Raja, Pahlawan, dan Keindahan Budaya.

Taman Rajo-Rajo, yang terletak di Kecamatan Legok, adalah kompleks pemakaman yang menyimpan banyak kisah dan tokoh penting dari masa lalu
Keadaan makam para pahlawan dan rajo-rajo yang berada di Kecamatan Legok.

DRADIO.ID – Jambi, 13 Juli 2024 – Di tengah hiruk-pikuk Kota Jambi, terdapat sebuah tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Kesultanan Jambi. Taman Rajo-Rajo, yang terletak di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Legok, Kota Jambi, adalah kompleks pemakaman yang menyimpan banyak kisah dan tokoh penting dari masa lalu, termasuk pahlawan nasional Raden Mattaher.

Azra, seorang petugas kebersihan di Taman Rajo-Rajo, dengan setia menjaga kebersihan dan kelestarian makam tersebut. “Makam Taman Rajo-Rajo tidak ada aktivitas tradisi atau ritual khusus yang dilakukan, melainkan hanya ziarah makam saja untuk mendoakan para pahlawan yang telah mendahului kita,” jelas Azra saat ditemui.

Kompleks pemakaman ini telah ada sejak zaman kolonial Belanda dan tidak banyak mengalami perubahan posisi dan lokasi. Di antara makam-makam tersebut, terdapat makam Sultan Mahmud Mahidin dan istrinya, R. Isah. Sultan Mahmud memerintah Kesultanan Jambi sekitar tahun 1821-1826, sebuah periode penting dalam sejarah Jambi.

Azra menjelaskan bahwa rutinitas kebersihan dilakukan setiap hari. “Jika tidak dibersihkan satu hari saja, pekarangan makam akan kotor karena daun-daun pepohonan berguguran,” tambahnya. Keberadaan Azra dan dedikasinya dalam menjaga kebersihan menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga keasrian tempat ini.

Jumlah pengunjung Taman Rajo-Rajo bervariasi setiap bulannya. Baru-baru ini, pada 1 Juli 2024, mantan Gubernur Provinsi Jambi, Hasan Basri Agus, beserta tim lembaga adat melakukan ziarah makam dalam rangka ulang tahun adat Provinsi Jambi. Kunjungan tersebut menambah semarak dan menegaskan pentingnya situs bersejarah ini dalam budaya lokal.

Selain itu, Azra juga menjelaskan bahwa makam ini telah direnovasi oleh ahli waris, Ratumas Siti Aminah, baru-baru ini. Renovasi tersebut memastikan bahwa makam-makam di Taman Rajo-Rajo tetap terawat dan layak untuk dikunjungi.

Namun, Taman Rajo-Rajo tidak luput dari cerita mistis. Azra mengungkapkan bahwa pada malam hari sering terlihat sesosok makhluk halus yang melewati daerah makam serta sosok ular berukuran besar dan pendek. “Tapi sosok mistis seperti itu tidak mengganggu aktivitas warga,” ujar Azra. Ada juga pengunjung yang datang untuk berziarah dan berdoa demi kesembuhan anaknya, bahkan ada yang datang pada dini hari.

Sebagai penjaga kebersihan, Azra juga menghimbau para pengunjung untuk selalu menjaga sopan santun dan etika saat memasuki daerah pemakaman. “Melepas sandal atau sepatu, menjaga kebersihan makam, dan membawa air serta bunga tabur sangat dianjurkan,” tambahnya. Selain itu, Azra berharap ke depannya ada lahan parkir dan lampu jalan untuk kawasan makam Taman Rajo-Rajo.

Taman Rajo-Rajo bukan hanya tempat peristirahatan terakhir para tokoh penting, tetapi juga sebuah pengingat akan sejarah dan warisan budaya Jambi. Dengan dedikasi Azra dan perhatian dari masyarakat serta pemerintah, makam ini akan terus terjaga dan menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah Jambi. (Han)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *