Bahaya Serupa Antara Vape dan Rokok Bagi Kesehatan Tubuh

Bahaya Serupa Antara Vape dan Rokok Bagi Kesehatan Tubuh
Bahaya Serupa Antara Vape dan Rokok Bagi Kesehatan Tubuh. Source: Disway.id

DRADIO.ID – Rokok elektrik atau vape sering dianggap lebih sehat daripada rokok konvensional yang menggunakan tembakau. Namun, penelitian menunjukkan bahwa vape juga tidak lebih aman. Rokok tembakau yang dibakar atau rokok elektrik sebenarnya memiliki sumber penyakit yang sama.

Dokter umum Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Mutia Mustika Sari menyampaikan bahwa keduanya memiliki potensi untuk menyebabkan gangguan kesehatan. Rokok elektrik mengandung nikotin, karsinogen, dan bahan toksik lainnya, yang berisiko merusak paru-paru. Meskipun tidak mengandung tar, rokok elektrik memiliki kandungan bahan karsinogen yang dapat membahayakan kesehatan.

”Vape atau rokok elektronik yang biasa digunakan oleh remaja atau dewasa muda juga memiliki resiko kesehatan yang serupa, dimana vape ini juga termasuk di dalamnya terkandung bahan nikotin meskipun dalam kadar yang bervariasi. Nikotin dalam vape itu tetap adiktif dan juga berpotensi menyebabkan gangguan jantung dan paru-paru, selain itu banyak produk vape mengandung senyawa kimia, seperti antara lain Propilena glikol, Gliserine, dan berbagai bahan aroma yang mungnkin tidak aman untuk dihirup ke dalam paru-paru,” terang dr. Mutia.

Dokter umum RSCM, dr. Mutia Mustika Sari.

Vape rokok elektrik memiliki komponen yang tidak ada dalam rokok konvensional, dan sebaliknya. Bahaya vape atau rokok elektrik juga dapat menyebabkan adiksi atau kecanduan, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Persahabatan pada tahun 2018.

Data dari Global Youth Survey tahun 2011 menunjukkan bahwa prevalensi pengguna rokok elektronik di Indonesia meningkat dari 0,3 persen pada tahun 2011 menjadi 1,2 persen pada tahun 2016, dan kemudian menjadi 10,9 persen pada tahun 2018.

Berdasarkan riset yang dipublikasikan oleh National Academies of Science, Engineering and Medicine pada Januari 2018, rokok elektronik memiliki risiko merusak kesehatan. Rokok elektronik mengandung dan menghasilkan sejumlah bahan berbahaya dan toksik seperti asetaldehida, akrolein, dan formaldehida, yang dapat menyebabkan penyakit paru.

Vape rokok elektronik juga dapat menyebabkan masalah paru seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan kanker paru. Dampaknya pada paru-paru mencakup iritasi, gejala pernapasan, bronkitis, pneumonia, paru-paru bocor, kanker paru, pneumonitis, dan Evali (E-cigarette or Vaping Product Use-Associated Lung Injury) yang dapat menyebabkan sesak napas tiba-tiba.

Dalam kesimpulannya, meskipun rokok elektronik dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat daripada rokok konvensional, penelitian menunjukkan bahwa vape juga memiliki dampak negatif pada kesehatan paru-paru dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Penting bagi individu untuk memahami risiko yang terkait dengan penggunaan rokok elektronik dan membuat keputusan yang berdasarkan fakta mengenai kesehatan mereka.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *