DRADIO.ID – Menurut data Kementerian Kesehatan terdapat sekitar 5.461 kasus Flu Singapura yang terdeteksi di Indonesia sejak Januari hingga Maret 2024. Penyakit ini rentan menyerang anak-anak di sejumlah Negara di Asia.
Dilansir dari halodoc.com, Flu Singapura adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang menular. Gangguan ini disebut juga dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD).
HFMD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus genus Enterovirus sepies Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71). Flu Singapura ini sudah ditemukan sejak tahun 1957 di Toronto, Kanada, dikutip dari Kompas.com.
Virus ini biasanya menyebar melalui mulut dan masuk ke dalam sistem pencernaan, yang akhirnya akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Penularan flu ini dapat melalui cairan dari hidung ataupun tenggorokan yang keluar saat bersin, air liur yang terlempar ke udara saat batuk, cairan yang berasal dari luka melepuh, dan permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh tinja pengidap.
IDAI dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menginformasikan beberapa gejala awal penyakit Flu Singapura atau HFMD yang harus diwaspadai. demam, nyeri tenggorokan atau menelan, nafsu makan yang menurun, nyeri atau tidak enak badan, mengiler lebih banyak dari biasanya, hanya ingin minum minuman dingin, ruam di telapak tangan dan kaki, setelah demam satu sampai dua hari akan timbul bintik-bintik merah di rongga mulut yang kemudian pecah menjadi sariawan. bintik-bintik merah di rongga mulut itu, biasanya berawal di bagian belakang langit-langit mulut.
IDAI menjelaskan, meskipun ada kelainan selaput lendir dan kulit pada HFMD terutama melibatkan rongga mulut, telapak tangan dan kaki, namun ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan. Ruam-ruam akibat Flu Singapura ini biasanya terlihat seperti bintik-bintik merah datar, kadang-kadang dengan lepuh.
Baca Juga
Dilansir dari website halodoc.com, penyebaran flu Singapura ini dapat dicegah dengan cara mengisolasi diri jika terkena virus tersebut dinyatakan sembuh, rutin membersihkan area-area yang dicurigai terkontaminasi virus, rajin mencuci tangan dengan sabun, tidak mencium anak yang mengidap penyakit ini, menghindari berbagai peralatan atau barang pribadi dengan pengidap virus ini, dan melakukan vaksin influenza.
Vaksin influenza ini merupakan langkah penting dalam upaya pengendalian penyakit ini. Vaksin yang efektif dapat membantu mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat HFMD, serta mengurangi beban penyakit secara keseluruhan,” ucap dr Dicky.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tindakan pencegahan termasuk mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Disisi lain, walaupun sampai saat ini di Indonesia belum tersedia vaksin untuk virus flu Singapura. Akan tetapi, tidak lama lagi dikabarkan vaksin itu akan segera ada meskipun belum diketahui secara pasti kapan hal itu bisa terealisasi, dilansir dari health.okezone.com.
(*)