DRADIO.ID – Pengamanan kantor gubernur Jambi terus ditingkatkan sebagai upaya antisipasi terhadap aksi yang tidak diinginkan dari para pendemo.
Setelah aksi demo yang dilakukan oleh para sopir batu bara yang berakhir ricuh, sebagian sopir terlihat masih menetap di lapangan kantor gubernur Jambi untuk terus mendesak keputusan pemerintah provinsi Jambi membuka operasi angkutan batu bara, Selasa (23/1/2024).
Dalam pengamanan tersebut, Satpol PP dan Kepolisian diturunkan untuk bersiaga sebagai antisipasi tindakan anarkis yang terjadi saat aksi demo berlangsung. Pengamanan juga berfokus untuk menjaga fasilitas-fasilitas negara agar tidak terjadi lagi perusakan dan penghancuran.
Pengamanan barikade polisi di kantor gubernur Jambi.
Pihak kepolisian memasang barikade dengan meletakkan kawat berduri, agar para pendemo tidak mendekati area kantor gubernur Jambi.
Aksi anarkis para sopir batu bara yang melempari kaca dan merusak taman kantor Gubernur Jambi menyebabkan kerugian negara sekitar Rp. 500 juta.
Dilansir dari Jambi-Independent, hal tersebut termuat dalam laporan yang disampaikan Kepala Biro Umum Pemprov Jambi Muzakir pada Senin malam, 22 Januari 2024. Laporan dibuat dan ditujukan atas tindakan perusakan aset milik negara.
“Kami melaporkan untuk perusakan aset negara. Kami juga sudah di BAP dari laporan itu,” tuturnya.
Menurutnya aksi anarkis tersebut sangat merugikan dan tidak menyelesaikan masalah. Karena aset milik negara rusak dan hancur akibat tindakan tersebut.
Sehingga, pemprov Jambi meminta penambahan pengamanan kepada pihak kepolisian, agar tindakan anarkis tersebut tidak terjadi lagi.
Saat ini, sejumlah personil telah dikerahkan untuk siaga melakukan pengamanan di kantor gubernur Jambi. Karena, sejumlah sopir batu bara merasa kurang puas atas jawaban dari gubernur dan belum memberikan keputusan yang menyelesaikan masalah mereka, sehingga sebagian dari mereka masih menetap di lapangan kantor gubernur Jambi.