Sang Suami Meninggal di Medan Perang, Istri yang Merupakan Perawat Palestina Menangis Bahagia

Source: Tangkapan layar unggahan instagram @hani.aburezeq

DRADIO.ID – Kematian merupakan hal yang menakutkan dan menyedihkan dalam kehidupan. Terutama saat orang yang kita sayangi meninggalkan kita selama-lamanya dalam kematian.

Namun, berbeda dengan reaksi seorang perawat perempuan Palestina yang bersyukur dan menangis saat mendengar bahwa suaminya meninggal di medan perang. Hal itu dikarenakan keadaan suaminya yang meninggal dalam keadaan Mati Syahid.

Dalam Islam, Mati Syahid merupakan suatu keadaan orang yang berjuang di jalan Allah Subhanahu wata’ala didalam kebenaran, keberkahan, kebaikan dan kebajikan atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah. Sehingga ganjaran orang yang mati dalam keadaan Syahid akan diberi jaminan masuk surga.

Ketika perawat Palestina itu sedang melakukan perawatan terhadap pasien yang terkena serangan Israel, tiba-tiba ia mendengar kabar bahwa suaminya telah meninggal di medan perang melawan Israel.

Saat itulah dia bersyukur dan menangis dengan bahagia, karena suaminya mati Syahid. Sambil berlari kecil keluar rumah sakit, dia menghampiri dan memluk anaknya serta menyampaikan berita duka serta kebahagian atas mati Syahid suaminya.

“Suamiku Syahid wahai semua orang, suamiku Syahid sedangkan aku sibuk di rumah sakit,” ungkapnya dalam video yang di instagram @hani.aburezeq.

“Ya Allah! Ya Allah! Ayahmu Syahid,” tuturnya sambil menangis dan memeluk anaknya.

Sebagai seoran muslim, perawat itupun tidak lupa mengucapkan kalimat tauhid.

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah,” ucapnya secara lantang.

( Mh ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *