Upaya Meningkatkan Pelayanan Masyarakat, Bus Antikorupsi Hadir Selama 4 Hari

KPK gelar roadshow bus antikorupsi di Jambi. Source: kpk.go.id

DRADIO.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hadir di Jambi dan menjadi kota kedua yang didatangi pada pulau Sumatera. Hadir dari tanggal 14-17 September 2023, melalui rangkaian Roadshow Bus Antikorupsi tahun ini. KPK membawa misi mulai dari kampanye dan sosialisasi, pencegahan serta pendidikan antikorupsi, KPK berharap hadirnya Bus Antikorupsi ini menjadi pengingat agar pemerintah daerah dapat terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, tanpa praktik-praktik korupsi sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam pembukaan Roadshow Bus Antikorupsi 2023 di Jambi (14/9) mengatakan, masyarakat harus mendapatkan pelayanan layak dan terbaik yang dijamin oleh pemerintah. Kemudian Alex juga menghimbau, jangan sampai ada anak yang lahir tanpa mendapatkan layanan dan bantuan yang layak, terutama untuk keluarga kurang mampu.

“Korupsi dalam penanganan anak-anak yang kurang gizi tolong menjadi perhatian kepala daerah, jangan sampai anggaran mengentaskan stunting dikorupsi. Dampaknya jangka panjang. Kita harus pastikan anak kita tumbuh sehat, dan anggaran harus ada untuk membantu anak-anak tumbuh dengan baik,” tegas Alex.

Alex juga menegaskan agar setiap layanan yang diberikan ke masyarakat harus terjamin dan layak. Seperti layanan pendidikan, kesehatan hingga layanan penguburan yang layak. KPK fokus di sektor ini dikarenakan korupsi kerap terjadi pada layanan yang diterima masyarakat dari sejak lahir hingga meninggal dunia.

“Ketika tumbuh besar anak butuh pendidikan, kita (harus) pastikan memberikan pendidikan yang baik terutama untuk keluarga yang miskin. Kenapa prioritasnya kepada orang miskin, yang sudah sejahtera negara tidak terlalu banyak ikut campur,” terangnya.

Sementara itu, Alex juga menyayangkan adanya orang tua yang memanipulasi data anaknya agar diterima di sekolah negeri. Padahal dari segi perekonomian, keluarga tersebut tergolong keluarga mampu.

“Kita harus bersikap tegas, kita tidak bisa membiarkan perilaku curang dimulai dari dunia pendidikan, (karena) pendidikan harus menjadi awal dibangunnya budaya korupsi. Kami sangat menekankan dalam rangka pemberantasan korupsi kami mendorong pendidikan antikorupsi,” ungkap Alex.

Alex juga menyampaikan bagaimana langkah agar penerimaan bansos jatuh kepada tangan yang tepat.

Dia kemudian mengingatkan, kepala daerah memiliki kewajiban untuk update data penerima bantuan sosial (bansos) dan data keluarga miskin. Pendataan yang dimaksud bukan memasukkan sebanyak-banyaknya masyarakat penerima, karena sejatinya data bansos menjadi potret tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

“Keberhasilan kepala daerah (adalah) bagaimana kemiskinan bisa berkurang, penerima bansos berkurang. Jangan sampai menjelang pemilu malah memasukkan masyarakat yang tidak layak menerima bansos untuk mendapatkan dukungan suara. Ini juga menjadi indikator untuk pemilih, jika data kemiskinan dan penerima bansos tidak turun, berarti pemerintahanya selama 5 tahun gagal,” Alex mengingatkan.

Sebelumnya dalam sambutannya, Gubernur Jambi Al Haris mengapresiasi digelarnya Roadshow Bus Antikorupsi 2023. Ia berharap kegiatan ini menggugah hati setiap pejabat hingga anak sekolah, tentang pentingnya mencegah dan tidak terlibat korupsi.

“Acara ini diharapkan bernilai edukasi bagi kita semua khususnya anak-anak, dan mereka akan termotivasi menanamkan budaya antikorupsi sejak muda sehingga ketika jadi pejabat sudah memiliki jiwa antikorupsi,” tegasnya. ( Mh ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *