DRADIO.ID-Banyak bukti sejarah perjuangan rakyat Jambi dalam membela kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu yang masih bisa dilihat adalah pesawat Catalina RI 005 yang berada di museum Perjuangan Rakyat.
Pesawat Catalina RI ini berasal dari seorang warga negara australia yang bernama RR Cobley, dia adalah mantan penerbang Roval Autralia Air Force (RAAF) dalam perang dunia II. Pesawat Catalina RI dikelola dari hasil pertemuan para pejuang dibangkok kemudian disewakan kepada pemerintah RI untuk membantu pejuang kemerdekaan atas gagasan TNI Sub Territorium Djambi (STD). Kemudian oleh pemerintah RI nomer register diubah menjadi Ctalina RI 005.
Replika pesawat Catalina RI 005 yang berada tepat di depan Museum Perjuangan Rakyat Jambi dikawasan Telanaipura, Kota Jambi, menjadi benda bernilai sejarah yang senantiasa menjadi pengingat perjuangan rakyat Jambi melawan penjajah Belanda tempo dulu.
Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan salah satu museum yang ada di Provinsi Jambi. Museum ini berada dikota jambi tepatnya di jalan Sultan Agung Lap.Banteng No.12, Murni, Kec.Telanaipura, Kota Jambi. Museum ini terletak di persimpangan, tidak jauh dari Masjid Agung Al-Falah Jambi.
Museum ini didirikan pada tahun 1993 yang dipelopori oleh Dewan Harian Daerah Angkatan 45 (DHD 45) dan pemerintahan Daerah Propinsi Jambi. Pada tanggal 6 Juni 1993, dilaksanakan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia, Letnan Jenderal Achmad Tharir. Museum ini dibangun sebagai wujud dari pentingnya bangunan sebagai monumen dalam mengenang sejarah perjuangan rakyat Jambi semasa Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan Indonesia.
“Pesawat Catalina RI 005 ini dulunya berfungsi untuk bawa senjata, makanan, pakaian, perlengkapan militer dan sipil, juga sebagai penghubung antar kota jambi, bukit tinggi, banda aceh, yogyakarta dan singapura“ ujar Taufik (pemandu)
Kehadiran Catalina RI 005 dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Jambi dipandanng penting, dengan melihat pesawat ini, kita bisa mengetahui bagaimana kerasnya para pejuang melawan penjajah.
Baca Juga