dradio.id – Sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Provinsi Jambi menjalankan aksi unjuk rasa dengan tuntutan penertiban lalu lintas jalan Mendalo Simpang Rimbo.
Aksi tersebut dilakukan para mahasiswa, pada Senin (8/11/21), di gedung DPRD Provinsi Jambi. Mahasiswa menggelar aksi ini juga sebagai bentuk kekecewaan kepada Wakil Rakyat dan Gubernur Jambi atas banyaknya nyawa-nyawa yang melayang atas ganasnya mobil-mobil truk batu bara.
Selain itu, Mahasiswa menuntut agar memepercepat merealisasikan jalur khusus truk angkutan batu bara, membuat PERGUB jam oprasional angkutan batu bara di atas jam 21:00-05.00, dan jika kedua point tersebut tidak direalisasikan kami akan turun langsung untuk memblokade Jalan Mendalo hingga Simpang Rimbo.
Yasir Hasbi Ketua Umum Mahasiswa Himpunan Islam (HMI) Cabang Provinsi Jambi mengancam jika tuntutan mereka tidak di dengarkan mereka akan memblokade jalan-jalan yang dilalui oleh truk-truk batu bara. Yasir menambahkan kami memberikan dua opsi yaitu hadirkan ketua DPRD PROVINSI JAMBI dan Gubenur Jambi atau mereka masuk ke dalam gedung DPRD untuk berdiskusi.
Baca Juga
Dalam demo ini sempat memanas bentrokan antara kepolisian dan para mahasiswa tak terelakan. Para mahasiswa sangat kecewa dikarenakan ketua DPRD dan Gubenur Jambi sedang tidak ada di tempat mereka hanya dibenturkna oleh aprat kepolisian nerseragam lengkap. Pihak kepolisian memberikan opsi dapat mengijinkan 15 orang demontrasi sebagai perwakilan untuk masuk dan berdiskusi tapi para demontrasi menolaknya.
Perwakilan dari DPRD dan Gubenur JambiSekda Provinsi Jambi H. Sudirman, SH,MH, hadir ditengah-tengah demonstran mendengarkan orasi dari mahasiswa. Dalam hal ini Sudirman mengatakan RANPERDA tentang jalan provinsi baru sahkan pada 20 Oktober 2021, penertiban jam oprasional angkutan batu bara di atas jam 21:00-05.00 sudah ada dan kedepannya pihak kepolisian bekerja sama dengan Dinas Perhubungan menertibkan truk-truk bara yang melintas di luar jam operasional.