POSITIF COVID-19 JAMBI HAMPIR 1.000 ORANG

JAMBI- Kasus positif covid-19 di Jambi terus bertambah. Bahkan hampir tembus angka 1.000 orang. Kini, total jumlah warga Jambi yang sudah terinfeksi virus corona sebanyak 982 orang. Ini setelah ada penambahan 14 kasus baru pada Minggu (14/10/2020). Sementara pasien sembuh 368 orang dan meninggal dunia 18 orang.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah mengatakan, dari 14 pasien tersebut, 7 orang berasal dari Kota Jambi, 4 orang Batanghari, 2 orang dari Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), dan 1 orang dari Muarojambi.

Johansyah menjelaskan, tiga pasien pertama adalah perempuan berasal dari Kota Jambi. Mereka adalah pasien ke 969 inisial NZ usia 22 tahun riwayat kontak erat pasien 517, pasien 970 inisial ZT usia 26 tahun suspek dengan Anosmia (hilangnya indera penciuman), dan pasien 971 inisial RAS usia 23 tahun hasil Screening RDT Reaktif pada saat operasi SC.

Empat pasien selanjutnya, berasal dari Batanghari. Yaitu pasien 972 seorang laki-laki inisial RHJ usia 14 tahun riwayat kontak erat pasien 810, pasien 973 seorang perempuan inisial NSY usia 21 tahun riwayat kontak erat pasien 809, pasien 974 seorang perempuan inisial STN usia 23 tahun juga riwayat kontak erat pasien 809. “Dan pasien 975 seorang perempuan inisial DAH usia 1 riwayat kontak erat pasien 734,” katanya.

Kemudian pasien 976 seorang laki-laki inisial MKH usia 23 tahun asal Tanjabbar hasil screening mandiri. Sedangkan empat pasien selanjutnya, berasal dari Kota Jambi. Yakni pasien 977 seorang perempuan inisial TRW usia 31 tahun suspek di RSU Raden Mattaher, pasien 978 seorang laki-laki inisial MSH usia 25 tahun hasil screening mandiri.

“Pasien ke 979 seorang perempuan inisial NEM usia 22 tahun suspek dengan Anosmia (hilangnya indera penciuman) dan pasien 980 seorang perempuan inisial DSU usia 28 tahun hasil screening RDT Reaktif,” jelas Johan.

Lalu dua pasien terakhir adalah pasien 981 seorang perempuan inisial SWP usia 26 tahun asal Muarojambi riwayat kontak erat pasien 628 dan pasien 982 seorang laki-laki inisial SP usia 40 tahun asal Tanjabbar hasil screening RDT Reaktif (Suspek dengan Sirosis Hepatis).

Sementara itu, dari Sarolangun dilaporkan, pelayanan Poliklinik dan IGD RSUD Chatib Quzwain Sarolangun ditutup sementara. Penutupan ini dilakukan karena setelah sejumlah tenaga medis di rumah sakit plat merah itu dinyatakan positif covid-19.

Penutupan dua pelayanan umum tersebut dilakukan berdasarkan Surat Edaran (SE) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Prof DR H. M. Chatib Quzwain, Sarolangun nomor 800/3592/RSUD.SRL/2020. Dalam SE itu disebutkan, penutupan dilakukan sebagai upaya pencegahan dan memutus mata rantai pendemi Covid 19. Selain itu juga menyikapi adanya petugas medis di Kabupaten Sarolangun yang terkonfirmasi Covid 19 dan meningkatnya angka masyarakat Sarolangun yang terpapar covid-19. 

Direktur RSUD Chatib Quzwain,Sarolangun, dr H. Bambang Hermanto, mengatakan penutupan sementara pelayanan Poliklinik dimulai pada Sabtu, 17 Oktober 2020 dan akan kembali diaktifkan pada tanggal 24 Oktober mendatang. Sedangkan pelayanan IGD dimulai pada Minggu, 18 Oktober 2020 dan kembali dibuka pada Kamis 23 Oktober mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *