JAMBI – Gajah Sumatera koleksi Kebun Binatang Taman Rimba Zoo mati gajah yang bernama yanti tersebut menghembuskan nafas terakhir setelah sakit selama dua hari. Gajah berumur 38 tahun tersebut dinyatakan mati pada Kamis (8/10), pukul 10.15.
Ketua Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi Rahmad Saleh menjelaskan, sejak Selasa (7/10) telah menunjukkan prilaku tak biasa. Gajah tersebut tidak mampu menelan makanannya.
Rahmad menambahkan, dugaan sementara penyebab kematian gajah yang berbobot 2,8 ton tersebut adalah tetanus. Hasil tersebut didapatkan setelah pemeriksaan tim dokter hewan.
Dari pemeriksaan itu, ditemukan hasil nekropsi sementara, adanya pendarahan pada otot jantung, penebalan ventrikel di otot jantung dan pembekakan pada organ hati.
Baca Juga
Rahmad menambahkan, gajah tersebut sempat dilaporkan sakit pada 11 Agustus lalu, namun kembali membaik setelah diberi terapi. Kata Rahmad, penyakit tetanus ini tidak menular pada gajah atau hewan lainnya.
Hanya saja, gajah lainnya yang bernama Alfa saat ini kondisinya stres. “Karena kematian temannya (Yanti, red),” kata dia. Sementara itu, Kepala UPTD Taman Rimba, Endang, mengatakan untuk mengatasi stres pada Alfa, pihaknya melakukan hal-hal tertentu. “Setiap hari Senin-Jumat, Alfa kita ajak jalan agar tidak stres,” kata dia.
Dokter hewan Wisnu Wardan mengatakan, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada bagian–bagian organ jantung, hati, ginjal, isi lambung, dan paru yang dikirim ke Balai Besar Veteriner Baso, Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat.