Dradio.id, JAMBI – Kabar penolakan rekomendasi partai untuk Fachrori dan Safrial dalam pemilihan gubernur Jambi tahun ini beredar kencang. Apalagi setelah fachrori mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrat bukan Gerindra.
Saat dikonfirmasi, Desnat Humas Gerindra Jambi tak membantah kabar tersebut. Dia mengatakan, memang ada penolakan dari arus bawah terhadap rekomendasi yang telah dikeluarkan itu.
“Iya benar, karena tadinya pak Fachrori awalnya menyatakan siap menjadi kader Gerindra. Kemudian fakta yang beredar beliau menjadi kader Demokrat, KTA sudah keluar. Karena sikap itu, kader Gerindra di Jambi merasa kecewa dan meminta DPP untuk menarik, membatalkan dan meninjau ulang rekomendasi yang telah ditandatangani sebelumnya,” sebutnya.
Penolakan ini pun disampaikan oleh kader Gerindra di tingkatan Kabupaten hingga Kecamatan. Bahkan, ditambahkan Desnat, jika DPP tetap merekomendasikan Fachrori-Safrial, kader yang menolak menyatakan siap berseberangan dengan Gerindra.
Baca Juga
“Ini sikap kader di Kabupaten dan tingkat kecamatan mereka merasa kecewa. Kalau Ketua DPD sedang KLB di Jakarta, beliau sepertinya masih no coment soal ini. Tapi saya sebagai humas di DPD tak bisa no coment harus sampaikan. Itu fakta dan ada beberapa kader sudah menyatakan siap berseberangan dengan Gerindra kalau diteruskan, mereka siap membangkang dan ini tentu bisa terjadi perpecahan,” ujarnya.
Oleh karenanya, mereka meminta agar DPP meninjau kembali rekomendasi yang telah diberikan tersebut.
“Gerindra ini kan bukan partai pendukung tapi kita pengusung, kursinya lebih banyak dari Demokrat. Aneh saja kalau yang diusung yang lebih kecil dari dia. Buk Rahima juga kan anggota DPRD dari Nasdem, beliau (Fachrori, red) juga keluar dari nasdem (ke Demokrat, red). Artinya dalam beberapa minggu saja beliau sudah pindah partai dak jelas. Artinya di partai itu perlu sikap konsisten. Makanya kami pertanyakan komitmen dan konsisten Gerindra soal ini lagi, soal rekomendasi itu,” pungkasnya