Dradio.id, MUARATEBO – Harga getah karet di kalangan petani swadaya Kabupaten Tebo, tembus di angka Rp 5.000/kg. Hal ini membuat kalangan petani karet mengeluh di tengah wabah Covid-19. Sedangkan karet yang tergolong kering, harganya berkisar Rp 5.500/kilogram.
Harga ini menurut Muklisin, salah seorang tauke karet di Kabupaten Tebo, masih berpotensi turun lagi dalam beberapa pekan kedepan.
“Kalau kini memang sudah di bawah Rp 6.000. Sekitar dua atau tiga bulan lalu, harganya memang di atas Rp 6.000. Tapi sekarang turun jauh,” kata Muklisin, Kamis (23/7) kemarin.
Harga karet ini, lanjut dia, adalah harga penjualan petani. Sedangkan dirinya menjual kisaran Rp 5.800/kg di pabrik.
“Jadi, tak terlalu banyak juga kami ambil untung. Ini cukup untuk operasional saja, agar modal kita yang tersimpan di petani tidak hilang,” imbuhnya.
Apalagi di tengah situasi virus Corona yang kian meluas, menurut Muklisin, berimbas terhadap harga karet.
Baca Juga
“Sekarang harganya terus turun. Bisa-bisa turun lagi,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan petani karet, Ucok. Diakuinya, harga karet menunjukkan penurunan. Begitu pula dengan karet petani yang dijual secara berkelompok.
“Memang kalau jual di kelompok, harganya lumayan. Tinggi dari yang di jual di tauke. Tapi harganya pun sekarang memang turun,” keluhnya.
sumber : jambi one