FASHA : PSBB BUKAN WEWENANG KITA

Dradio.id, JAMBI – Jumlah pasien positif corona di Kota Jambi bertambah 1 orang. Total ada 2 pasien positif. Ketua Gugus Tugas Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan, pasien tersebut dinamakan Pasien 02 KJ (Kota Jambi) yang merupakan pria (63) dari Kecamatan Paal Merah.

Pasien tersebut, kata pria yang juga Wali Kota Jambi ini, memiliki riwayat perjalanan yang sama dengan Pasien 01 KJ, yakni mengikuti tabligh akbar ke Gowa, Sulawesi Selatan.

“Pada 16 Maret berangkat ke Gowa, Sulsel dan pada 20 Maret tiba di Jambi,” kata Fasha. Kemudian, pada 29 Maret, Pasien 02 KJ dirawat di RSUD Jambi dengan status PDP, dan dilakukan rappid test pertama hasilnya negatif. “Setelah negatif, kemudian pada 2 April pasiem pulang dan membaik status jadi ODP,” kata dia.

Namun, pada 12 April pasien tersebut, dia datang kembali ke RSUD untuk kontrol dan setelah dirappid test kedua, hasilnya positif. “Maka pada 14 April diambil swabnya, dan hari in hasilnya positif corona,” kata dia.

Fasha mengimbau masyarakat yang memiliki riwayat perjalanan dari Sulsel, untuk segera menghubungi Puskesmas terdekat untuk dilaksanakan pemeriksaan atau rappid test. “Jika malu, bisa menghubungi puskesmas saja. Ini demi keselamatan bersama,” tandasnya.

Sementara itu, kondisi pasien Covid-19 01 KJ atau 06 Jambi, serta tujuh Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dikabarkan dalam kondisi baik. Ini seperti yang disampaikan Fasha, usai meninjau pasien tersebut di RSUD Abdul Manap, siang.

Mengenakan baju Alat Pelindung Diri (APD), Fasha menjenguk para pasien yang dirawat di lantai 3 RSUD Abdul Manap. Kata dia, Dinkes Provinsi Jambi telah melakukan uji swab terhadap 7 PDP.

“Kondisi pasien bisa dikabarkan dalam kondisi stabil, baik dan sehat. Termasuk juga yang PDP hasil rappid testnya positif, kondisinya juga baik,” kata dia. Untuk tempat perawatan, Pasien 01 KJ dirawat dalam satu ruangan bersama istrinya yang juga hasil rappid tes nya positif. Termasuk pasutri PDP yang pada Kamis (16/4) lalu melakukan penjemputan di Kecamatan Paal Merah.

“Yang dipisah ada satu wanita dan satu pria, semua dirawat di lantai 3 raungan isolasi khusus penyakit paru. Kita siapkan 10 ruangan, jika kurang kita ada cadangan ruangan sebanyak 20 ruangan,” sebutnya.

Terkait penentuan zona merah Covid-19, Fasha menyebutkan, pihaknya tidak dapat menentukan hal itu. Melainkan kewenangan berada di Pemerintah Pusat. “Ada tingkatan yang berwenang memetakannya. Meskipun ada yang minta kita berlakukan PSBB, juga itu bukan wewenang kita,” pungkasnya.

sumber : jambi independent

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *