LAWAN COVID-19, PENGAMAT : MOMEN JEDA PILKADA

Dradio.id,JAMBI – Meski pelaksanaan Pilkada 2020 bakal ditunda, namun aroma persaingan para kepala daerah yang merupakan bakal calon Gubernur Jambi dan calon bupati/ wali kota sangat terasa di tengah masyarakat di saat pandemi Covid-19. Kandidat seperti berlomba-lomba menarik simpati masyarakat dengan berbagai aksi sosial. Mereka juga terkesan “mempolitisasi” anggaran. Bersaing menggelontorkan anggaran untuk aksi penanganan virus asal Wuhan, China tersebut.

Di level pilgub, seperti Gubernur Jambi Fachrori Umar, Walikota Jambi Syarif Fasha, Bupati Sarolangun Cek Endra dan Bupati Merangin Al Haris. Termasuk belakangan Safrial juga gencar melakukan kegiatan beraroma sosialisasi.

Fachrori Umar misalnya. Ia sudah menyiapkan Rp 11 Miliar dana Tanggap Darurat untuk penanganan Covid 19. Anggaran ini langsung ‘dimainkan’ tim suksesnya. Masalah anggaran ini dishare di media sosial.   Selain itu, ia juga gencar turun ke lapangan dan memberikan santunan serta bantuan untuk masyarakat yang terdampak virus corona.

Selang beberapa waktu, para kandidat lain yang notabenenya kepala daerah juga seakan berlomba-lomba ikut menyiapkan anggaran. Seperti Walikota Jambi Sy Fasha, Bupati Sarolangun Cek Endra dan Bupati Merangin Al Haris. Fasha awalnya mengumumkan telah menyiapkan dana tanggap darurat Rp 9 Miliar. Kemudian, ditambah lagi Rp 4 Miliar dari rasioalisasi dana perjalanan dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan DPRD. Belakangan Fasha mengumkan lagi sudah menyiapkan anggaran Rp 44 Miliar untuk jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak covid-19.

Tak mau ketinggalan, Cek Endra juga mengummkan dana tanggap darurat dan tambahan dari rasionaliiasi APBD. Terakhir CE menyiapkan bantuan beras dalam jumlah besar. Begitu juga dengan Al Hari. Selain dana tanggap darurat, dia juga menyiapkan anggaran Rp 30 Miliar.

Tak hanya di anggaran, persaingan juga terlihat saat penyemprotan desinfektan yang dilakukan oleh Walikota Jambi Sy Fasha ke kantor Gubernur Jambi belum lama ini. Meski hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan penyebaran virus di wilayah yang ia pimpin, namun aksi tersebut disebut-sebut berbau politis.

Selain kandidat, para tim sukses (timses) juga gencar mensosialisasikan kegiatan jagoannya di media social (medsos). Bahkan tak jarang para timses saling kritik dan saling serang secara terbuka di Faceebook. Mereka juga diarahkan ke kegiatan sosial kemanusiaan yang ujungnya juga mensosialisasikan para kandidat ke tengah masyarakat.

Memang apa yang dilakukan para kepala daerah tersebut tidaklah salah. Itu adalah tugas mereka sebagai pemimpin. Namun, mencermati aksi dan penomena di lapangan banyak yang menilai peenangan covid-19 yang dilakukan para kepala daerah itu kental rasa persaingan Pilkada.

‘’ Penanganan covid-19 yang dilakukan para kepala daerah sekarang ini rasa Pilkada. Ya.. ibarat pepatah ‘’sambil nyelam minum air’’ lah,’’ kata salah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jambi. Tapi ini tidak masalah. Yang terpenting, kata dia, tujuan utamanya adalah untuk membantu masyarakat.

Menurut dia, bersaing untuk kebaikan sangat dianjurkan. Asalkan, jangan terlkalu berlebihan. Apalagi memanfaatkan momen covid-19 ini untuk kepentingan pribadi dan kelompok. ‘’ Seilahkan saja memanfaatkan covid-19 ini untuk pencitraan. Asal jangan terlalu berlebihan. Apalagi menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat,’’ katanya lagi.

Pengamat Politik dari Unja, Mochammad Farisi, juga mengakui aksi para kepala daerah menangani covid-19 juga dilakukan untuk menarik simpati masyarakat. ‘’ “Tidak bisa dipungkiri. Itu pasti terjadi. Karena memang kondisinya mereka memang sedang bersaing menuju BH 1.  Pasti ingin menunjukkan yang terbaik kepada masyarakat,” katanya.

Menurut Farisi, justru persaingan ini sangat bagus dilakukan. Karena akan menguntungkan masyarakat banyak. ” Akhirnya masyarakat yang untung. karena semua berusaha menampilkan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Dosen Fisipol Unja ini.

Lalu bagaimana tanggapan para timses kandidat? Direktur Center Al Haris, Hasan Mabruri mengatakan, Wo Haris benar-benar sedang fokus melindungi masyarakat Merangin agar terhindar dari Covid-19. “Soal politik Pilgub kita kesampingkan dulu. Kita sedang dalam keprihatinan yang mendalam. Tidak etis masih memikirkan pilgub. Namun ketika kelak Covid19 sudah berlalu, kita akan kembali ke arena,” katanya.

Direktur Center Cek Endra, Adri SH juga mengatakan mereka fokus pada kegiatan kemanusiaan. “Saat ini kita fokus pada penanganan Covid-19. Kemanusiaan yang lebih penting,” katanya. “Kami tetap solid, sekarang kita lagi konsentrasi Covid-19,” tegasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Tim Keluarga Fachrori Umar, Miftahul Ikhlas. Saat ini kata dia, soal kemanusiaan lebih diutamakan dari kepentingan politik. 

Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Sy Fasha A. Rahman berharap wabah ini bisa cepat segera teratasi dan semuanya bisa terus dilindungi oleh Allah. ‘’Pastinya kejadian ini ada hikmah yang bisa diambil oleh semuanya,’’katanya.

Sumber : jambi one

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *