Dradio.id, JAMBI – Program city
gas yang digagas oleh pemerintah pusat melalui KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL ( ESDM) dipertanyakan oleh warga Kota Jambi, khususnya warga RT 08 Kelurahan Pakuan Baru, Jambi
Selatan. Pasalnya setelah satu tahun, program yang diharapkan mampu
mengantisipasi adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg tersebut belum juga berjalan.
Farmansyah, warga setempat bercerita, program ini sudah dimulai
sejak setahun lalu dari mulai sosialisasi hingga pemasangan peralatan.
Namun sampai saat ini, kurang lebih satu tahun program tersebut belum juga
berjalan.
“Bahkan ada juga punya warga itu yang alatnya sudah rusak,
ada yang dilepas belum juga gasnya mengalir,” katanya. Menurutnya, warga
mendukung program tersebut. Namun pemerintah seperti tidak serius dalam
merealisasikannya.
“Kita ketahui gas 3 Kg ini sering langka. Maka harapan kami
sebenarnya lewat program ini. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan.
Kalau dilihat sarana prasarananya sudah siap di lokasi kami ini,” katanya.
Farmasnyah berharap, program tersebut cepat terealisasi. Sehingga
masyarakat tak khawatir lagi dengan adanya kelangkaan gas 3 Kg.
Menanggapi hal tersebut anggota Komisi II DPRD Kota Jambi, Sutiono
mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan hearing bersama
dengan Pertamina selaku regulator.
Baca Juga
Sebab menurutnya, Pemkot Jambi tidak memiliki kewenangan untuk
mengatur proyek tersebut. Hal itu karena itu merupakan program dari pemerintah
pusat melalui kementerian ESDM. “Secepatnya kita akan panggil Pertamina
untuk koordinasi masalah itu, kita akan pertanyakan,” kata Sutiono Minggu
(26/1).
Kata dia, pihaknya juga akan mempertanyakan pemetaan dan
pemerataan pangkalan gas elpiji 3 Kg. Sebab ada beberapa daerah di kota Jambi
yang saat ini sudah teraliri jaringan city gas, sehingga pangkalan pangkalan
yang ada di lokasi tersebut harus segera dipindahkan ke daerah lain yang belum
memiliki pangkalan.
“Itu kita minta untuk dialihkan,
supaya merata. Makanya nanti kita akan panggil Pertamina sebagai
regulator,” ujarnya. Sutiono menambahkan pihaknya juga akan mempertanyakan
program jaringan city gas baru yang akan mulai dikerjakan tahun 2020 ini.
“Kita akan tanyakan wilayah-wilayah mana
saja yang harus didahulukan. Tentu nanti setiap wilayah yang sudah ada jaringan
city gas, kita minta pangkalannya dialihkan,” pungkasnya.