Dradio.id, JAMBI – Wakil Wali Kota Jambi, Maulana menyayangkan
bahwa hingga saat ini masih banyak sampah plastik yang yang bertebaran di
aliran-aliran sungai. Hal ini didapatinya, saat meninjau kondisi beberapa pintu
air. Salah satunya yakni Pintu Air Sungai Asam yang berada di kawasan Pasar,
Jumat (3/1).
Tinjauan ini juga dilakukan sebagai salah satu kesiapan Pemkot
Jambi dalam menghadapi musim penghujan sekaligus mengantisipasi banjir. “Memang
mengherankan dan menjadi perhatian, tadi kita diberi informasi dalam sehari itu
produksi sampah mencapai 3 ton. Dan kebanyakan sampah plastik,” ungkap Maulana,
di sela-sela tinjauannya.
Tentu lanjut Maulana, hal ini menjadi perhatian khusus. Terutama bagi camat,
lurah, RT, dan masyarakat Kota Jambi. “70 persen ini sampah plastik, kita minta
lah kepada masyarakat agar mengurangi sampah plastik ini. Ini pintu air
seharusnya menahan air, malah banyak menahan sampah,” bebernya.
Dia menjelaskan, bahwa pada Pintu Air Sungai Asam tersebut, juga
terdapat mesin yang dapat menjaring dan mengambil sampah, agar tak mengalir ke
Sungai Batanghari. “Jadi dia (sampah, red) ini dihambat di sini, diambil dengan
sistem mekanik atau mesin,” terangnya.
Ia pun berterimakasih khususnya kepada BWSS VI, dengan adanya
pintu air tersebut dapat mengantisipasi ataupun mencegah banjir secara dini.
“Ini kalau tidak ada pintu air, wilayah pasar tentu sudah kebanjiran. Kita
tentu berterima kasih akan hal itu,” sebutnya.
Diterangkan juga oleh Maulana, bahwa ke depannya nanti akan dibangun dua pintu
air lainnya di kawasan Danau Sipin dan Danau Teluk. Dengan begitu, akan
mengurangi 30 persen resiko banjir di Kota Jambi.
Baca Juga
“Kami akan memantau terus dan koordinasi antar OPD. Namun juga
kepada masyarakat kami harapkan jangan buang sampah ke sungai,” pungkasnya.
Sementara itu, Hernanda dari BWSS VI tak menampik, sejak memasuki
musim penghujan produksi sampah pada Pintu Air Tembuku dan Pintu Air Sungai
Asam terjadi peningkatan. Bahkan dalam sebulan, pihak bisa mengevakuasi sampah
hingga delapan kali.
“Kalau hari biasa itu cuma 1 ton perhari. Namun di musim penghujan
ini bisa mencapai 3 ton. Evakuasinya pun juga meningkat. Sebab kalau tidak
cepat kita evakuasi akan memicu banjir,” jelasnya.
Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Pemkot Jambi, yakni salah
satunya dengan diberikannya akses membuang sampah selama 24 jam ke TPA. Tentu
ini memudahkan mereka dalam mengevakuasi sampah di beberap pintu air yang ada.
“Ini respon yang patut kita apresiasi tentunya, kami menjadi
terbantu. Kami harapkan memang warga dapat mengurangi produksi sampah khususnya
sampah plastik. Sebab pintu air ini untuk mengendalikan banjir, bukan
mengendalikan sampah,” tandasnya.