Dradio.id, KUALATUNGKAL – Seekor gajah liar yang muncul di RT 14, Desa Kampung Baru,
Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat sepekan terakhir belum
berhasil dijinakkan atau dihalau kembali ke hutan.
Keberadaan gajah tersebut hingga kini makin meresahkan masyarakat,
setelah berkeliaran di area pemukiman warga, kini hewan mamalia berkaki empat
ini mulai mengusik aktivitas berkebun warga.
Riza Fahlevi warga setempat mengatakan keberadaan gajah liar ini sudah
merusak kebun warga setempat. Wargapun merasa takut untuk melakukan aktifitas
berkebun.
“Sudah sangat meresahkan kami warga desa sudah sangat khawatir,”
ujarnya.
Mengenai tindakan dari pihak Dinas Kehutanan dan BKSDA Jambi yang
sudah ke lokasi, Riza menyebut mereka belum bisa menghalau gajah liar ini
kembali ke hutan.
“Mereka bilang proses penghalauannya lama,” ujarnya.
Iapun mengakui, sementara saran dari Dinas Kehutanan warga cuma
diminta membuat bedil dari kaleng minyak spritus dan korek gas untuk mengusir
gajah tersebut.
“Untuk sementara saran dari mereka seperti itu,” ujarnya.
Riza menyebut masyarakat desa meminta peran pihak terkait agar
permasalahan ini segera bisa teratasi dan tidak meninbulkan korban jiwa.
Camat Batang Asam Dian Ismali, membenarkan adanya Gajah liar yang
sudah terlihat di Kecamatan Batang Asam ini, ia menuturkan sudah melakukan
koordinasi dengan BKSDA.
Baca Juga
“Sudah kita koordinasikan sama tim KSDA kehutanan agar
ditangkap dan dikembalikan ke habitatnya,” beber Camat.
Sementara itu, Asib dari pihak BKSDA Jambi, mengatakan bahwa tim
BKSDA Jambi baru balik dari lokasi. Setelah pihaknya melihat kondisi lapangan
pihaknya mengambil beberapa pertimbangan.
“Gajah terus bergerak, sehingga kemungkinan dia akan balik
ke lintasan dan akan meneruskan perjalanan,” ujarnya.
Setelah pihaknya mengecek lapangan, ia mengungkapkan kerusakan yang ditimbulkan
tidak signifikan sehingga kalau dilakukan upaya penghalauan dikhawatirkan
terjadi kondisi yg lebih buruk. “Bisa-bisa gajah mengamuk,” katanya.
Saat ini, tim BKSDA Jambi baru monitoring dan pihaknya juga sudah
sosialisasi ke warga serta upaya-upaya agar gajah menjauh dari pemukiman dan
aktivitas masyarakat.
“Terakhir gajah ini terpantau di Lubuk Bernai dan dia akan terus bergerak sesuai lintasan dia,” pungkasnya.
sumber : jambi independent