Dradio.id, JAMBI – Memasuki musim penghujan, kasus Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Kota Jambi terjadi peningkatan. Bahkan hingga saat ini sudah 9
nyawa melayang karena terserang DBD.
Hal ini dibenarkan oleh Kadis Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati.
Ia mengtakan, sepanjang 2019 sudah terdata ada 542 kasus DBD di Kota Jambi.
Kasus terjadi peningkatan pada November 2019 ini.
“Oktober masih 400 an penderita. November sudah 500 an,” kata Ida
Yuliati, Kamis (5/12). Lebih lanjut Ida menyebutkan, faktor cuaca sangat mempengaruhi
berkembang pesatnya populasi nyamuk penular DBD, yaitu Aedes aegypti. Belum
lagi, faktor kebersihan lingkungan yang buruk turut mempengaruhi
perkembangbiakan nyamuk tersebut.
“Keadaan cuaca yang terkadang hujan, terkadang panas bisa
menyebabkan genangan yang jadi tempat tumbuhnya jentik nyamuk,” ujarnya.
Saat ini sebut Ida masuk musim hujan. Diharapakan pihak kecamatan dan kelurahan
bisa aktif mengajak warga untuk bergotongroyong membersikan lingkungan.
“Bagi yang mempunyai pogging tetap koordinasi dengan dinkes untuk
penyemprotan yang benar,” katanya. Untuk mengatasi hal tersebut, sejak awal
Januari 2019 ini, pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan fogging di sejumlah
wilayah yang dinilai rawan penyakit DBD.
“Dari tahun ke tahun kami selalu berusaha, mulai dari
sosialisasi dan fogging,” kata Ida. Ia juga mengimbau kepada masyarakat
untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi
menjadi lokasi perkembangbiakan jentik nyamuk.
Baca Juga
“Mengatasi pekembangbiakan nyamuk masih efektik dengan cara 3
M. Tapi ‘mengubur’ diganti jadi recycle atau didaur ulang,” ucapnya.
Kemudian, bagi masyarakat yang terindikasi terjangkit DBD ia juga
menyarankannya untuk langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Sebelumnya
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha telah menyerukan kepada seluruh lurah, camat dan
Dinkes Kota Jambi untuk melakukan eliminasi terhadap penyebab penyebaran
penyakit Demam Berdarah (DBD) dengan melakukan fogging.
“Tidak hanya foging, kami juga akan mengedukasi
masyarakat dan memberikan bubuk abate secara gratis. Ingat pembagian abate dan
fogging semuanya gratis,” tegasnya.
Fasha juga mengungkapkan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
sejatinya telah rutin dilaksanakan sebelumnya. Bahkan jika memungkinkan operasi
ini akan dilakukan secara massal di setiap wilayah. Hal tersebut merupakan
respon cepat pemerintah terhadap berkembangnya jumlah korban jiwa akibat DBD.
“Kami berharap masyarajat juga berperan aktif membantu pemerintah memberantas sarang nyamuk di lingkungannya. Yang dilakukan cukup sederhana, jaga kebersihan, buang sampah dan perhatikan wadah atau sampah yang menjadi tempat genangan air, perilaku hidup bersih juga penting kita laksanakan di rumah,” pungkasnya.
sumber jambi independent