Dradio.id, JAMBI – Provinsi Jambi saat ini sudah memasuki musim penghujan. Seperti sudah menjadi tradisi, banjir selalu mengancam sejumlah wilayah Provinsi Jambi jika curah hujan tinggi. Untuk itu, Pemprov Jambi mulai bersiapsiaga akan bencana banjir dan longsor.
Kepala BPBD Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah, menyebut, sebagai langkah pertama kesiapsiagaan hadapi banjir dan lonsor, pihak BPBD Provinsi Jambi menggelar Rakor bersama pihak-pihak terkait, Selasa (19/11).
“Menurut BMKG dasawarsa kedua di bulan November ini adalah dasawarsanya hujan dari ringan ke sedang. Biasanya di Provinsi Jambi itu diakhir tahun terjadi banjir, untuk itu kami melaksanakan ke siapsiagaan dulu,” kata Bachyuni.
Untuk pemetaan sementara daerah yang rawan banjir di wilayah Provinsi Jambi, disebutkan Bachyuni hampir di seluruh hamparan sungai dan anak sungai Batanghari rawan terjadi banjir. Namun bisanya, curah hujan di Provinsi Jambi berspot-spot. Sementara untuk wilayah rawan lonsor adalah di Kabupaten Kerinci.
“Hari ini (kemarin, red) kita bicara dulu untuk daerah yang terdampak ketika banjir itu terjadi. Yakni Muarojambi, Tanjabtimur, Tanjab Barat dan Kota Jambi. Untuk itu kita melakukan kesiapsiagaan. Ketika banjir itu terjadi, kita sudah siap baik dari segi logistik maupun personil,” sebutnya.
Belajar dari tahun lalu, ada empat wilayah yang terdampak Banjir, salah satunya Kabupaten Bungo. Kemudian air turun ke ke Batanghari, lalu ke Tanjabtim. “Kota sedikit terdampak,” ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, Sekda Provinsi Jambi, M.Dianto mengemukakan, sebelum datangnya musim hujan, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jambi bersama stakeholder terkait telah mengadakan pertemuan antisipasi banjir.
Pada intinya, Sekda menekankan bahwa semua stakeholder, semua pemangku kepentingan, harus benar-benar sinergis, harus bersatu padu dalam mengantisipasi dan menghadapi jika terjadi banjir. Dia menyampaikan, Provinsi Jambi setiap tahunnya mengalami dua siklus musim, kemarau dan disusul musim hujan.
“Pada musim kemarau kita mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan, pada musim hujan kita menghadapi bencana banjir,” katanya.
Dia juga menjelaskan, secara umum jenis-jenis banjir digolongkan menjadi lima, yaitu banjir kiriman atau luapan, banjir rob atau banjir pantai, banjir hujan ekstrim, banjir bandang, dan banjir hulu. Dari lima jenis banjir tersebut, empat di antaranya terjadi di Provinsi Jambi yaitu banjir kiriman, banjir hujan ekstrim, banjir bandang, dan banjir hulu.
“Saya berharap melalui rapat koordinasi dan sinergitas diantara semua stakeholder penanggulangan bencana banjir, dapat ditingkat bersama. Sampai saat ini kita belum menyatakan siaga darurat. Oleh karena itu, sebagai pertimbangan dan prasyarat, sejalan dengan itu kita berharap jangan sampai hal itu terjadi. Sebab apapun statusnya, bencana banjir tidak membawa kebaikan bagi masyarakat Provinsi Jambi,” tandasnya.